Catatan Popular
-
kisah teladan para wali Allah dan ahli tasawuf, para sufi Rabiah Al-adawiyah, Al-Ghazali, Al-Jaelani. al hallaj,kata mutiara sufi, tasawuf, ...
-
Dikisahkan Syeikh Abu Hasan As-Syazili berkelana mencari mursyid dan bertemu dengan Syekh Shalih Abi al-Fath al-Wasithi, yaitu syekh yang pa...
-
Beliau adalah seorang Sayyid dan Syarif (julukan khusus untuk keturunan Nabi Muhammad SAW) Imam para Wali dan orang-orang sholeh (Al-Qutub) ...
Selasa, 4 Februari 2014
Berkatalah Yang Baik Atau Diam.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
“ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata dengan perkataan yang baik atau diam.” (HR.Bukhari danMuslim).
Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah menjelaskan bahwa, “Apabila seseorang ingin berbicara maka hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika diperkirakan perkataanya tidak akan membawa mudharat maka silakan dia berbicara. Akan tetapi apabila diperkirakan apakah akan
membawa mudharat atau tidak (ragu-ragu) maka hendaknya ia tak usah bicara. Orang yang berakal seharusnya lebih banyak mempergunakan telinga dari pada mulutnya. Dia perlu menyadari bahwa dia diberi dua telinga dansatu mulut adalah supaya dia lebih banyak mendengar daripada bicara.Seringkali orang menyesal dikemudian hari karena perkataan yang diucapkannya. Dan sesungguhnya Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya seorang mukmin yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan apa akibatnya akan membuatnya terjerumus dalam api neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak antara timur dan barat. ”
(HR.bukhari dan Muslim).
Al-Hasan bin Ali berkata, “ Berakhlak baik itu adalah bermuka cerah, ramah dan tidak menyakiti orang lain. “
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan